Sabtu, 13 November 2010

TEORI KLASIK SOSIOLOGI

THE GRAND THEORIES DARI BEBERAPA TOKOH SOSIOLOGI KLASIK

A. Latar Belakang
Berangkat dari kesadaran penulis akan diketahuinya bahwasanya jika sebuah ilmu yang diterima dan tidak ditransformasikan ke orang lain maka ilmu itu akan sia-sia bahkan dengan sendirinya akan hilang terhembus oleh seiring berjalannya waktu. Tidak hanya berangkat dari sisi itu saja, melainkan menanggapi dari himbauan daripada beberapa dosen yang khususnya berkelumit dibidang sosiologi, untuk para mahasiswa sosiologi supaya hafal terhadap beberapa tokoh serta teori sosiologi kritis. Dalam pemikiran berbagai tokoh ini memiliki karakter yang berbeda-beda untuk memahami kenyataan-kenyataan social.Dan yang saya ketahui selama ini tentang apa itu teori ialah suatu alat untuk memahami kenyataan dan sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik anatara gejala yang hendak diteliti, sehingga problematika- teori tersebut semoga bisa mencerahkan bagi pembaca.
B. Beberapa Tokoh dan Teori Besar Sosiologi Klasik

1. EMILE DURKHEIM

Grand father Durkheim ini lahir di Epinal, Prancis Timur pada 15 April 1858. Dia telah menulis buku sejumlah empat exemplar untuk mengukuhkan dirinya sebagai sosiolog yang maha besar.Diantara Buku-bukunya ialah “The Division of Labour in Society”, “The Religius Life”. Diantara teorinya ialah:

a. Teori Bunuh Diri (Suicide)

Penyebab suicide bukanlah karena penyakit kejiwaan, dan bukan disebabkan akibat imitasi, bukan pula ada hubungannya dengan alkoholisme, dan bukan juga orang melakukan bunuh diri arena kemiskinan. Namun ada hubungannya antara pengaruh integrasi social terhadap kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, dan merupakan hasil dar pengaruh factor social pula. Di sini akan saya uraikan beberapa jenis bunuh diri; pertama “Egoistic suicia”, disebabkan adanya rasa kepentingan sendiri lebih besar daripada kepentingan kesatuan sosialnya. Kedua “Anomie Suicide” disebabkan suatu situasi di mana terjadi satu keadaan tanpa aturan dengan bertemunya nilai lama dengan nilai baru. Ketiga “Altruistic Suicide”, disebabkan kepentingan masyarakat lebih tinggi dan kerelaan berkorban demi kelompok.

b. Teori Tentang Agama

Asal mula agama menurut grand father Durkheim berasal dari masyarakat sendiri. Setiap masyarakat selalu membedakan mengenai hal-hal yang dianggap sacral dan hal-hal yang dianggap profane (duniawiah). Enrut Durkheim orang- orangf yang mempelajari agama tidaklah mempelajari hakikat agama itu sendiri, melainkan yang dipelajari hanyalah hasil dari interprestasi orang lain yaitu para filsuf agama. Misalnya orang yang mempelajari Agama Kristen, pastilah selalu bertemu dengan interprestasi yang dikemukakan oleh Calvin, dan begitu juga orang yang mempelajari Agama Islam akan bertemu dengan ajaran Nabi Muhammad.

2. KARL MARX
Grand father Marx lahir pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, Jerman. Yang perlu diketahui dari marx ialah dia merupakan filsuf yang dilahirkan dari kaum borjuis dan justru sebagai penentang nomer wahid kaum borjuis, sungguh mulia perjuangan kelas dari marx. Karya- karya (buku) eliau antara lain; “The Messery of philosophy”, The Poverty of Philosophy”, “Manifesto Komunis dan Das Kapital”. Buku terakhir inilah yang paling termashur. Diantara teorinya ialah:
a. Teori Kelas

Kelas yang dimaksud ialah sekelompok orang –orang yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi produksi, yang dibagi menjadi dua yaitu kelas borjuuis (pemilik modal) dan kelas proletar (pekerja atau buruh). Di mana pada dasarnya kaum borjuis telah menindas, mengekspoitasi tenaga buruh dengan gaji yang sangat rendah dan surplusnya dinikmati sendiri oleh kaum borjuis. Mark menyatakan bahwa kelas proletar harus mengembangkan kesadaran kelas, apabila kondisi terpuruk dan tercekik yang dibutuhkan untuk itu telah ada dan mendorong untuk menyatakan bahwa kaum borjuis tidak mampu mengembangkan kesadaran yang sama bagi kepentingan kolektif mereka karena adanya persaingan yang ketat antara produsen- produsen kapitalis.

b. Teori Alienasi

Alienasi (keterasingan) dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana manusia dikuasai oleh kekuatan- kekuatan yang tercipta dari kreasinya sendiri, yang merupakan kekuatan yang melawan manusia itu sendiri. Manusia yang teralienasi itu akan tersing dari hubungannya dengan masyarakat. Bila orang berkonfrontasi dengan dirinya sendiri, dengan sendirinya dia juga bertentsangan dengan orang- orang lain. Apabila hubungan seseorang terhadap kerjanya baik, maka dengan sendirinya hasil kerjanya akan baik pula. Dengan begitu manusia yang teralienasi adalh merupakan manusia yang sebenarnya hidup di dalam suatu dunianya yang tidak terhayati oleh dirinya sendiri. Dan dalam suatu masyarakat yang merenggang, seluruh cara berpikir manusia serta kesadarannya pada umumnya hanya merupakan bayangan dari keadaan dirinya sendiri, serta kedudukannya dalam proses produksi di mana dia berada.
3. MAX WEBER

Grand father Weber dilahirkan pada tanggal 21April 1864 di Erfurt, Jerman. Dengan beberapa karyanya, yaitu: “wirtscafht und Gesellscaft” ; “Gesammelte tlehre”, dan “Sosiology of Religion”.

Teori Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme

The protestan Ethic and the Spirit of Capitalism, merupakan Essay Weber yang menggemparkan hingga sampai sekarang telah menjadi bahan penggunjingan yang controversial bagi kehidupan ilmiah yang tak habis- habisnya.

Ajaran- ajaran protestan menunjukkan bahwa spirit protestan di dalam etika praktis sehari- hari, identik dengan spirit kapitalisme modern. Tuhan menciptakan alam dan manusia adalah untuk kemegahan Tuhan sendiri. Jadi secara tidak langsung manusia berkewajiban untuk bekerja bagi kemegahan Tuhan dan menciptakan kerajaan Tuhan di dunia.

Menurut Weber, penganut Agama Protestan menganggap kesenangan adalah merupakan sesuatu yang timbale balik, sebaliknya untuk mengagungkan Tuhan orang harus berhemat. Semangat protestan seperti ini identik edngan semangat kapitalisme modern yang pada pokoknya menganggap bahwa bekerja keras adalah merupakan suatu panggilan suci bagi kehidupan manusia.



Karakteristik dari spirit kapitalisme modern

1. Adanya usaha- usaha ekonomi yang diorganisir dan dikelila secara rasional.
2. Berkembangnya produksi untuk pasar.
3. Produksi untuk massa dan melalui massa.
4. Produksi untuk uang.
5. Etos- etos dan efisiensi, menuntut pengabdian manusia kepada panggilan kerja.

Kritik sehat dan saran e-mail to: mirza_top69@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar